Ini Fakta Bola Biliar: Ukuran, Bahan, dan Sejarahnya

Bermain biliar
Bermain biliar. Foto: unsplash.com

Berhati-hatilah dengan bola biliar. Jangan pernah menimpuk apa pun dengan bola biliar. Dengan bahan yang keras dan berat yang cukup berbobot, timpukan bola biliar bisa mengakibatkan kerusakan yang fatal.

Ukuran bola biliar.

Ada beberapa jenis permainan biliar: carom billiards, pool, blackball pool, dan snooker. Di masing-masing permainan biliar itu, ukuran bola yang dipakai berbeda-beda.

Carom billiards memainkan 3 bola di meja tanpa kantong. Bola yang dipakai dalam permainan carom berdiameter antara 61 sampai 61,5 milimeter. Meskipun ada rentang antara 205 sampai 220 gram, lazimnya bola di permainan carom billiards berbobot 210 gram.

Bola biliar yang paling banyak di dunia adalah bola biliar yang dipakai dalam permainan pool. Ukurannya lebih kecil dan lebih ringan daripada bola yang dipakai dalam carom billiard. Bola biliar di permainan pool berdiameter 57 milimeter dengan bobot antara 10 sampai 170 gram. Sedangkan untuk permainan blackball pool, bola yang dipakai berdiameter 51 sampai 52 milimeter.

Di permainan snooker, ada standar diameter bola yang dipakai. Yaitu 52,5 milimeter dengan toleransi plus minus 0,05 milimeter. Namun tidak ada standar berat bola dalam permainan snooker.

 

Sejarah bahan bola biliar

Awalnya bola biliar terbuat dari kayu dan tanah liat. Tulang sapi dan gading gajah mulai banyak dipakai sebagai bahan pembuatan bola biliar pada abad 16.

Bola biliar yang terbuat dari gading gajah sangat disukai para bangsawan dan kalangan atas di Eropa. Itu yang menyebabkan pada pertengahan abad ke-19 marak sekali perburuan dan penyembelihan gajah demi mendapatkan gading untuk bahan pembuatan bola biliar.

Karena khawatir gajah akan punah, industri bola biliar tertantang untuk mencari bahan yang mempunyai kekuatan yang serupa dengan gading gajah. Setelah melakukan berbagai eksperimen dan penggunaan beberapa jenis bahan kimia, beberapa jenis plastik dan resin dipakai sebagai bahan bola biliar, seperti polyester dan akrilik. Namun kedua bahan itu dianggap menghasilkan bola biliar berkualitas rendah.

Bahan yang paling banyak dipakai dalam pembuatan bola biliar sekarang adalah resin fenolik. Alasan mengapa resin fenolik sering digunakan adalah karena sangat keras dan memiliki koefisien gesekan yang rendah, artinya bola dapat menggelinding dengan mudah di permukaan meja biliar.