Menurut Twitter, seperti dikutip oleh cnbc.com, Musk merasa bisa "bebas untuk berubah pikiran, membuang perusahaan, mengganggu operasinya, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi". Penolakan Musk untuk melanjutkan kesepakatan pembelian perusahaan jaringan sosial itu, menurut Twitter, menyusul "daftar panjang pelanggaran kontrak material oleh Musk yang telah merusak Twitter dan bisnisnya."
Gugatan itu diajukan untuk "meminta pertanggungjawaban Elon Musk atas kewajiban kontraktualnya". Begitulah kata Bret Taylor, chairman Twitter, dalam sebuah tweetnya.
Musk menyatakan mengakhiri kesepakatan untuk membeli Twitter seharga USD 54,20 per saham karena pihaknya memandang Twitter tidak memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kesepakatan.
Bagi Twitter, alasan pihak Musk itu cuma dalih saja.